MY HOLIDAY VIBES: M HANIF MAULANA S
FKK Unusa Hay
guys! Gimana nih kabarnya?. Sehubungan dengan liburan semester perkuliahan,
jiwa-jiwa mager dan rasa bosan muncul dengan sendiri nya. Berbagai agenda pun
direncanakan seperti healing, kulineran, berwisata, dll. Cara kita menikmati
masa liburan memanglah berbeda-beda dan untuk itu saya mengisi waktu luang di
liburan ini dengan menceritakan sedikit tentang “Sejarah Kota Lama Surabaya”.
Apa itu Kota Lama Surabaya? Bagaimana Sejarah Kota Lama Surabaya?Kenapa
dinamakan Kota Lama Surabaya? Mari kita ulas bersama tentang “Sejarah Kota Lama
Surabaya”.
Kota
Lama Surabaya adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Timur yang menjadi pusat
pemerintahan dan perekonomian sekaligus kota terbesar di Provinsi Jawa Timur. Kawasan
Kota Lama Surabaya merupak an saksi sejarah pemerintahan Belanda pada era
kolonial, pusat pemerintahan Belanda terletak di kawasan Kota Lama dan disisi
lain Kota Lama merupakan saksi jatuhnya Belanda. Hingga saat ini bangunan nya
yang dibangun oleh Belanda pada era kolonial masih dilestarikan sehingga
menjadi tempat wisata Landmark dan warisan Kota yang bertujuan
mengevaluasi Perda cagar budaya terkait proteksi bangunan bersejarah. Kota Lama
Surabaya disebut juga sebagai wadah peleburan berbagai budaya yang dimana
harmoni dan toleransi menjadi landasan utama kehidupan masyarakat nya. Kota
Lama Surabaya memiliki 5 zona, yakni zona Arab, Eropa, Melayu, Pecinan, dan
Jawa.
1. Revitalisasi bangunan-bangunan bersejarah
2. Peningkatan fasilitas umum
3. penyelenggaraan berbagai event dan festival
Kota Lama Surabaya termasuk destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. dengan pesona sejarah dan keindahan arsitekturnya, Kota Lama Surabaya menawarkan pengalaman wisata yang unik dan tak terlupakan.
Kota
Surabaya dikenal dengan julukan Kota Pahlawan karena pertempuran 10
November 1945, bisa disebut juga dengan sejarah perjuangan Arek-Arek
Suroboyo (Pemuda-pemuda Surabaya) dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa
Indonesia dari serangan tentara sekutu. Kata “Surabaya” jika diartikan secara
filosofis sebagai lambang perjuangan antara air dan darat. Konon katanya,
muncul pertempuran antara ikan sura (ikan hiu) dan baya (buaya), yang
menimbulkan dugaan terbentuknya nama “Surabaya” muncul setelah terjadinya
pertempuran tersebut. Kota Surabaya didirikan tahun 1275 M oleh Raja
Kertanegara sebagai tempat pemukiman bagi para prajurit nya yang berhasil
menumpas pemberontakan kemuruhan pada tahun 1270 M. Adapun versi yang lain
menyebutkan tentang asal usul Surabaya, yakni berasal dari cerita tentang
perkelahian hidup dan mati antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Konon,
setelah mengalahkan pasukan kekaisaran Monggol utusan Kubilai Khan atau yang dikenal
dengan pasukan Tartar, Raden Wijaya mendirikan sebuah keraton di daerah ujung
Galuh dan menempatkan Adipati Jayengrono untuk memimpin daerah tersebut.
Sebelum
tahun 1900 M, pusat Kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah
saja. Pada tahun 1910 M, fasilitas pelabuhan modern dibangun di Surabaya yang
kini dikenal dengan nama “Pelabuhan Tanjung Perak”. Sampai pada tahun 1920 M,
muncul pemukiman baru seperti daerah Darmo, Gubeng, Sawahan, dan Ketabang. Pada
tahun 1926, Surabaya ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Sejak
saat itu, Kota Surabaya berkembang menjadi kota modern terbesar kedua di
Hindia-Belanda setelah Batavia. Pada tanggal 23 Februari 1942, Jepang
menjatuhkan bom di Surabaya. Pada bulan Maret 1942, Jepang berhasil merebut
Surabaya dan kemudian Surabaya menjadi sasaran serangan udara tentara sekutu
pada tanggal 17 Mei 1944. Setelah Perang Dunia II Usai pada 25 Oktober 1945,
6.000 pasukan Inggris-India yaitu Brigade 49 yang ber Divisi 23 dipimpin oleh
Brigadir Jendral Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan
pemerintah utama melucuti tentara Jepang dan misili Indonesia. Mereka juga
bertugas mengurus bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang.
Singkat cerita, pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan Inggris pada dekade 1940-an. Pertempuran ini menunjukkan kesungguhan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah. Karena sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa, setelah pertempuran ini jumlah pasukan Inggris di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap dan digantikan oleh pasukan Belanda. Pertempuran 10 November 1945 tersebut hingga saat ini dikenang dan diperingati sebagai “Hari Pahlawan”.
Berikut saya lampirkan foto dan vidio terkait Kota Lama Surabaya:





Komentar
Posting Komentar